pustaka

Senin, 28 Mei 2012

STABILITAS LERENG


STABILITAS  LERENG

Pada permukaan tanah yang tidak horizontal , komponen gravitasi cenderung untuk menggerakkan tanah kebawah. Jika komponen gravitasi sedemikian besar sehingga perlawanan terhadap geseran yang dapat dikerahkan oleh tanah pada bidang longsornya terlampui, maka akan terjadi kelongsoran lereng. Analisa stabilitas pada permukaan tanah yang miring ini, disebut analisis stabilitas lereng. Analisis ini sering digunakan dalam perancangan-perancangan bangunan  seperti: jalan kereta api, jalan raya, bandara, bendungan urugan tanah, saluran, dan lain-lainnya. Umumnya,  analisis stabilitas dilakukan untuk mengecek keamanan dari lereng alam, lereng  galian, dan lereng urugan tanah.
                Analisis stabilitas lereng tidak mudah, Karena terdapat banyak factor yang sangat mempengaruhi hasil hitungan. Factor- factor tersebut misalnya, kondisi tanah yang berlapis-lapis, kuat geser tanah yang anisotropis, aliran rembesan air dalam tanah dan lain-lainnya. Terzaghi (1950) membagi penyebab longsoran lereng terdiri dari akibat pengaruh dalam(internal effect) dan pengaruh luar(external  effect) yaitu pengaruh yang menyebabkan bertambahnya gaya geser dengan tanpa adanya perubahan kuat geser tanah. Contohnya, akibat perbuatan manusia mempertajam kemiringan tebing atau memperdalam galian tanah dan erosi sungai. Pengaruh dalam yaitu longsoran  yang terjadi dengan tanpa adanya perubahan kondisi luaar atau gempa bumi. Contoh yang umum untuk kondisi ini adalah pengaruh bertambahnya tekanan air pori di dalam lereng.
 Kelongsoran lereng alam dapat terjadi dari hal-hal sebagai berikut:
1.       Penambahan beban pada lereng. Tambahan beban lereng dapat berupa bangunan baru, tambahan beban oleh air yang masuk ke pori-pori tanah maupun yang menggenang di permukaan tanah dan beban dinamis oleh tumbuh-tumbuhan yang tertiup angin dan lain-lain.
2.       Penggalian atau pemotongan tanah pada kaki lereng.
3.       Penggalian yang mempertajam kemiringan lereng.
4.       Perubahan posisi muka air secara cepat (rapid drawdown)(pada bendungan, sungai dan lain-lain).
5.       Kenaikan tekanan lateral oleh air(air yang mengisi retakan akan mendorong tanah kearah lateral).
6.       Gempa bumi.
7.       Penurunan tahanan geser pembentuk lereng oleh akibat kenaikan kadar air, kenaikan tekanan air pori, tekanan rembesan, oleh genangan air di dalam tanah, tanah pada lereng mengandung lempung yang mudah kembang susut dan lain-lain.


(Hary Christady Hardiyantmo,Mekanika Tanah 2,Hal:367)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar