STABILITAS LERENG
Pada permukaan tanah yang tidak
horizontal , komponen gravitasi cenderung untuk menggerakkan tanah kebawah.
Jika komponen gravitasi sedemikian besar sehingga perlawanan terhadap geseran
yang dapat dikerahkan oleh tanah pada bidang longsornya terlampui, maka akan
terjadi kelongsoran lereng. Analisa stabilitas pada permukaan tanah yang miring
ini, disebut analisis stabilitas lereng. Analisis ini sering digunakan dalam
perancangan-perancangan bangunan
seperti: jalan kereta api, jalan raya, bandara, bendungan urugan tanah,
saluran, dan lain-lainnya. Umumnya,
analisis stabilitas dilakukan untuk mengecek keamanan dari lereng alam,
lereng galian, dan lereng urugan tanah.
Analisis
stabilitas lereng tidak mudah, Karena terdapat banyak factor yang sangat
mempengaruhi hasil hitungan. Factor- factor tersebut misalnya, kondisi tanah
yang berlapis-lapis, kuat geser tanah yang anisotropis, aliran rembesan air
dalam tanah dan lain-lainnya. Terzaghi (1950) membagi penyebab longsoran lereng
terdiri dari akibat pengaruh dalam(internal effect) dan pengaruh
luar(external effect) yaitu pengaruh
yang menyebabkan bertambahnya gaya geser dengan tanpa adanya perubahan kuat
geser tanah. Contohnya, akibat perbuatan manusia mempertajam kemiringan tebing
atau memperdalam galian tanah dan erosi sungai. Pengaruh dalam yaitu
longsoran yang terjadi dengan tanpa
adanya perubahan kondisi luaar atau gempa bumi. Contoh yang umum untuk kondisi
ini adalah pengaruh bertambahnya tekanan air pori di dalam lereng.
Kelongsoran lereng
alam dapat terjadi dari hal-hal sebagai berikut:
1.
Penambahan beban pada lereng. Tambahan beban
lereng dapat berupa bangunan baru, tambahan beban oleh air yang masuk ke
pori-pori tanah maupun yang menggenang di permukaan tanah dan beban dinamis oleh
tumbuh-tumbuhan yang tertiup angin dan lain-lain.
2.
Penggalian atau pemotongan tanah pada kaki
lereng.
3.
Penggalian yang mempertajam kemiringan lereng.
4.
Perubahan posisi muka air secara cepat (rapid
drawdown)(pada bendungan, sungai dan lain-lain).
5.
Kenaikan tekanan lateral oleh air(air yang
mengisi retakan akan mendorong tanah kearah lateral).
6.
Gempa bumi.
7.
Penurunan tahanan geser pembentuk lereng oleh
akibat kenaikan kadar air, kenaikan tekanan air pori, tekanan rembesan, oleh
genangan air di dalam tanah, tanah pada lereng mengandung lempung yang mudah
kembang susut dan lain-lain.
(Hary Christady Hardiyantmo,Mekanika Tanah
2,Hal:367)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar