EVALUASI
LAPISAN PENDUKUNG PERKERASAN RUNWAY PADA BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bandar Internasional Lombok (BIL) merupakan salah satu
akses utama menuju pulau lombok dan sekitarnya. Sehingga dengan adanya Bandara
Internasional Lombok (BIL) mampu mempermudah akses wisata dan diharapkan mampu
meningkatkan wisatawan di pulau lombok dan pengembangan kawasan-kawasan yang
berpotensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi , tidak hanya itu kemudahan juga
didapatkan oleh masyarakat yang melakukan ibadah haji karena tidak perlu lagi
melakukan pemberhentian di Surabaya.Dengan melihat beberapa hal diatas maka
Bandara internasional Lombok (BIL) tidak hanya disibukkan dengan jenis pesawat
kecil dan menengah saja tetapi pesawat besar juga akan sering melakukan
penerbangan dari dan menuju BIL.
Landas pacu (Runway ) adalah suatu
daerah persegi panjang yang ditentukan pada bandar udara di daratan atau perairan
yang dipergunakan untuk pendaratan dan lepas landas pesawat udara.Bandara
Internasional Lombok (BIL) memiliki runway dengan panjang 2750m
lebar 45m yang
dibuat dari aspal (hotmix).dengan lapisan subgrade berupa tanah pengganti..Meskipun runway bandara
internasional Lombok memenuhi syarat panjang runway bandara bertaraf
internasional namun itu masih belum bisa didarati pesawat berbadan lebar
seperti Airbus
330 atau Boeing 767 yang
merupakan pesawat untuk pemberangkatan haji.
Dengan kondisi tanah pada lokasi bandara yang
tergolong lempung lunak, (CBR 5) akan sangat
berbahaya dan menghambat proses konstruksi runway apabila tidak
dilakukan usaha perbaikan tanah. Umumnya lapisan lunak terdiri dari tanah yang
sebagian besar adalah butir-butir sangat kecil serta memiliki kemampatan besar
dan koefisien permeabilitas yang kecil, sehingga jika terjadi pembebanan karena
konstruksi, maka kerusakan tanah pondasi akan terjadi. Meskipun intensitas
beban tersebut tidak besar, dalam jangka waktu yang lama besarnya penurunan
akan terus meningkat,sehingga akan mengakibatkan permukaan tanah di sekeliling
konstruksi naik atau turun. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan pada
kondisi tanah pondasi tersebut agar dapat dirancang landasan pacu yang sesuai
dengan kebutuhan dan aman.
Terlebih lagi runway yang belum terlalau lama beroperasi sudah megalami
kerusakan seperti retak (sumber:Alit Karyawan,Didi S,2011)
Melihat
permasalahan diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai perkerasan dan lapisan subgrade
runway dengan judul “EVALUASI LAPISAN PENDUKUNG
PERKERASAN RUNWAY PADA BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan antara lain:
a) Apakah pesawat rencana yang digunakan tepat?
b) Apakah
jenis tanah sebgai lapisan subgrade perkerasaan runway sesuai?
c) Apakah
jenis dan tebal perkersan sesuai?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian
ini adalah:
a) Mengetahui jenis pesawat yang sesui
b) Megetahui
jenis tanah
yang sesui untuk lapisan subgrade perkersan runway Bandara Internasionla Lombok (BIL).
c) Mengetahui
jenis dan tebal perkerasan runway yang
sesuai.
1.4 Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah
yang diambil antara lain:
a) Data
primer berupa data penerbangan yaitu keberangkatan dan kedatangan pesawat.
b)
Untuk analisa tebal perkerasan runway
menggunakan metode FAA .
c)
Tidak membahas analisa biaya
atau estimasi biaya.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil
penelitian ini adalah :
a) Bagi
peneliti selanjutnya,dapat menjadi sumber referensi untuk penelitian
selanjutnya, dalam evaluasi perkersan runway.
b) Bagi
dinas atau instansi-instansi terkait dapat sebagai masukan dalam perencanaan
perkerasan runway.
1.6 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Bandara Internasional Lombok (BIL) dan
laboratorium GEOTEKNIK dan Transportasi Fakultas Teknik Universitas
Mataram,
BAB
II
DASAR
TEORI
2.1.
Tinjauan Pustaka
2.2. Perencanaan landasan pacu yang akan
dilakukan terdiri dari :
1. Penentuan
Geometrik Runway dan Taxiway
2. Panjang
landasan lapangan terbang dibuat sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh
FAA AC 150/5324-4 atau ICAO, Aerodrome manual DOC 7920 – AN/865 Part 1 Aircraft
Characteristic.
3. Untuk
menghitung panjang landasan bagi rute – rute tertentu untuk berbagai macam
pesawat.
Langkah
– langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Tentukan
temperatur, angin permukaan, kemiringan landasan dan ketinggian lapangan terbang
tujuan serta ARFL dari pesawat rencana (yang memiliki nilai ARFL terbesar).
2. Tentukan
panjang takeoff length runway yang diperlukan dengan mengalikan ARFL pesawat
dengan faktor – faktor koreksi.
Perencanaan Letak/Jarak Taxiway dari
Ujung Runway :
Karena
panjang touchdown yang dibutuhkan setiap pesawat berbeda – beda, tergantung
dari kecepatan dan kapasitas mesin pesawat sehingga digunakan pesawat rencana
yang memiliki panjang touchdown terbesar. Perhitungan jarak exit taxiway dari
ujung runway adalah sebagai berikut : Jarak dari ujung runway ke exit taxiway (S)
: jarak touchdown + D
2.3.Penentuan Tebal Perkerasan Runway :
Perencanaan
tebal perkerasan dilakukan dengan menggunakan metode FAA. Metode yang digunakan
oleh organisasi penerbangan Internasional ini cocok dipakai untuk segala cuaca
dan berbagai kelas tanah yang ada di lapangan. Perhitungan dilakukan dengan dua
cara, yaitu manual menggunakan grafik
dan perhitungan dengan menggunakan software FAARFIELD yang didasarkan pada
peraturan FAA AC 150/5323. Masing – masing cara memiliki beberapa langkah yang
berbeda dalam menghasilkan tebal perkerasan rencana. Pada cara manual,
langkahnya adalah sebagai berikut :
a.
Penentuan pesawat tipikal yang akan
beroperasi
b.
Distribusi penumpang tahunan tahun 2020
ke pesawat tipikal rencana dalam setiap kelas pesawat
c.
Penentuan keberangkatan tahunan
ekuivalen seluruh pergerakan terhadap pesawat desain kritis
d. Penentuan
kriteria desain perkerasan lentur
e. Penentuan
tebal total perkerasan lentur
f. Penentuan
tebal lapisan surface, base, dan subbase perkerasan lentur
Periksa
Nilai CBR, tipe roda, berat lepas landas &Equivalent Annual
DepartureTentukan tebal perkerasan total (a) dari plot grafik 2.17 Tentukan tebal subbase (b) dari
plot grafik 2.17 dengan nilai CBR subbaseTebal subbase = (a) – (b) Tentukan tebal base course (c) 1) daerah kritis = 100 mm2) daerah
non kritis = 75 mmTebal base course (d) = (b) – (c), Cek tebal minimum base course
dengan grafik 1
2.4
Usaha
Perbaikan Tanah
Untuk mengetahui perbandingan lamanya waktu
penurunan lapisan pondasi (subgrade) antara kondisi subgrade yang diberikan
perbaikan dengan yang tidak, dilakukan dengan langkah – langkah berikut :
1. Menghitung
pembebanan yang diterima oleh lapisan subgrade
a. Beban
akibat lapisan perkerasan
b. Beban
akibat lapisan pasir setebal 30 cm
c. Beban
akibat tanah timbunan
d.
Beban akibat pesawat terbesar
2. Menghitung
penurunan yang terjadi akibat beban
3. Menghitung
lamanya waktu penurunan tanpa menggunakan PVD
4.
Menghitung lamanya waktu penurunan
dengan menggunakan PVD
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 Tahapan
Penelitian
Adapun tahapan kegiatan
penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1. pelaksanaan penelitian dimulai dengan
pengumpulan data, tabulasi data, analisis data dan pengambilan
kesimpulan.pengambilan data dilakukan dengan mengambil contoh tanaah dan data
penerbangan Bandara Internasional Lombok