pustaka

Minggu, 04 November 2012

Tugas Metodelogi Penelitian


EVALUASI LAPISAN PENDUKUNG PERKERASAN RUNWAY PADA BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Bandar Internasional Lombok (BIL) merupakan salah satu akses utama menuju pulau lombok dan sekitarnya. Sehingga dengan adanya Bandara Internasional Lombok (BIL) mampu mempermudah akses wisata dan diharapkan mampu meningkatkan wisatawan di pulau lombok dan pengembangan kawasan-kawasan yang berpotensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi , tidak hanya itu kemudahan juga didapatkan oleh masyarakat yang melakukan ibadah haji karena tidak perlu lagi melakukan pemberhentian di Surabaya.Dengan melihat beberapa hal diatas maka Bandara internasional Lombok (BIL) tidak hanya disibukkan dengan jenis pesawat kecil dan menengah saja tetapi pesawat besar juga akan sering melakukan penerbangan dari dan menuju BIL.
Landas pacu (Runway ) adalah suatu daerah persegi panjang yang ditentukan pada bandar udara di daratan atau perairan yang dipergunakan untuk pendaratan dan lepas landas pesawat udara.Bandara Internasional Lombok (BIL) memiliki runway dengan panjang 2750m lebar 45m yang dibuat dari aspal (hotmix).dengan lapisan subgrade berupa tanah pengganti..Meskipun runway bandara internasional Lombok memenuhi syarat panjang runway bandara bertaraf internasional namun itu masih belum bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Airbus 330 atau Boeing 767 yang merupakan pesawat untuk pemberangkatan haji.
Dengan kondisi tanah pada lokasi bandara yang tergolong lempung lunak, (CBR 5) akan sangat  berbahaya dan menghambat proses konstruksi runway apabila tidak dilakukan usaha perbaikan tanah. Umumnya lapisan lunak terdiri dari tanah yang sebagian besar adalah butir-butir sangat kecil serta memiliki kemampatan besar dan koefisien permeabilitas yang kecil, sehingga jika terjadi pembebanan karena konstruksi, maka kerusakan tanah pondasi akan terjadi. Meskipun intensitas beban tersebut tidak besar, dalam jangka waktu yang lama besarnya penurunan akan terus meningkat,sehingga akan mengakibatkan permukaan tanah di sekeliling konstruksi naik atau turun. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan pada kondisi tanah pondasi tersebut agar dapat dirancang landasan pacu yang sesuai dengan kebutuhan dan aman.
Terlebih lagi runway yang  belum terlalau lama beroperasi sudah megalami kerusakan seperti retak (sumber:Alit Karyawan,Didi S,2011)
Melihat permasalahan diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai  perkerasan dan lapisan subgrade runway dengan judul EVALUASI LAPISAN PENDUKUNG PERKERASAN RUNWAY PADA BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan antara lain:
a)      Apakah pesawat rencana yang digunakan tepat?
b)      Apakah jenis tanah sebgai lapisan subgrade perkerasaan runway sesuai?
c)      Apakah jenis dan tebal perkersan sesuai?

1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a)      Mengetahui jenis pesawat yang sesui
b)      Megetahui jenis  tanah yang sesui untuk lapisan subgrade perkersan runway  Bandara Internasionla Lombok (BIL).
c)      Mengetahui jenis dan tebal perkerasan runway  yang sesuai.

1.4  Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah yang diambil antara lain:
a)      Data primer berupa data penerbangan yaitu keberangkatan dan kedatangan pesawat.
b)      Untuk analisa tebal perkerasan runway menggunakan metode FAA .
c)      Tidak membahas analisa biaya atau estimasi biaya.


1.5  Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :
a)      Bagi peneliti selanjutnya,dapat menjadi sumber referensi untuk penelitian selanjutnya, dalam evaluasi perkersan runway.
b)      Bagi dinas atau instansi-instansi terkait dapat sebagai masukan dalam perencanaan perkerasan runway.

1.6  Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Bandara Internasional Lombok (BIL) dan laboratorium GEOTEKNIK  dan Transportasi Fakultas Teknik Universitas Mataram,  

BAB II
DASAR TEORI

2.1. Tinjauan  Pustaka
2.2.   Perencanaan landasan pacu yang akan dilakukan terdiri dari :
1.      Penentuan Geometrik Runway dan Taxiway
2.      Panjang landasan lapangan terbang dibuat sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh FAA AC 150/5324-4 atau ICAO, Aerodrome manual DOC 7920 – AN/865 Part 1 Aircraft Characteristic.
3.      Untuk menghitung panjang landasan bagi rute – rute tertentu untuk berbagai macam pesawat.
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
1.      Tentukan temperatur, angin permukaan, kemiringan landasan dan ketinggian lapangan  terbang tujuan serta ARFL dari pesawat rencana (yang memiliki nilai ARFL terbesar).
2.      Tentukan panjang takeoff length runway yang diperlukan dengan mengalikan ARFL pesawat dengan faktor – faktor koreksi.
Perencanaan Letak/Jarak Taxiway dari Ujung Runway :
Karena panjang touchdown yang dibutuhkan setiap pesawat berbeda – beda, tergantung dari kecepatan dan kapasitas mesin pesawat sehingga digunakan pesawat rencana yang memiliki panjang touchdown terbesar. Perhitungan jarak exit taxiway dari ujung runway adalah sebagai berikut : Jarak dari ujung runway ke exit taxiway (S) : jarak touchdown + D
2.3.Penentuan Tebal Perkerasan Runway :
Perencanaan tebal perkerasan dilakukan dengan menggunakan metode FAA. Metode yang digunakan oleh organisasi penerbangan Internasional ini cocok dipakai untuk segala cuaca dan berbagai kelas tanah yang ada di lapangan. Perhitungan dilakukan dengan dua cara, yaitu manual menggunakan grafik dan perhitungan dengan menggunakan software FAARFIELD yang didasarkan pada peraturan FAA AC 150/5323. Masing – masing cara memiliki beberapa langkah yang berbeda dalam menghasilkan tebal perkerasan rencana. Pada cara manual, langkahnya adalah sebagai berikut :
a.       Penentuan pesawat tipikal yang akan beroperasi
b.      Distribusi penumpang tahunan tahun 2020 ke pesawat tipikal rencana dalam setiap kelas pesawat
c.       Penentuan keberangkatan tahunan ekuivalen seluruh pergerakan terhadap pesawat desain kritis
d.      Penentuan kriteria desain perkerasan lentur
e.       Penentuan tebal total perkerasan lentur
f.       Penentuan tebal lapisan surface, base, dan subbase perkerasan lentur
Periksa Nilai CBR, tipe roda, berat lepas landas &Equivalent Annual DepartureTentukan tebal perkerasan total (a) dari plot grafik 2.17 Tentukan tebal subbase (b) dari plot grafik 2.17 dengan nilai CBR subbaseTebal subbase = (a) – (b) Tentukan tebal base course (c) 1) daerah kritis = 100 mm2) daerah non kritis = 75 mmTebal base course (d) = (b) – (c), Cek tebal minimum base course dengan grafik 1
2.4  Usaha Perbaikan Tanah
   Untuk mengetahui perbandingan lamanya waktu penurunan lapisan pondasi (subgrade) antara kondisi subgrade yang diberikan perbaikan dengan yang tidak, dilakukan dengan langkah – langkah berikut :
1.      Menghitung pembebanan yang diterima oleh lapisan subgrade
a.       Beban akibat lapisan perkerasan
b.      Beban akibat lapisan pasir setebal 30 cm
c.       Beban akibat tanah timbunan
d.      Beban akibat pesawat terbesar
2.      Menghitung penurunan yang terjadi akibat beban
3.      Menghitung lamanya waktu penurunan tanpa menggunakan PVD
4.      Menghitung lamanya waktu penurunan dengan menggunakan PVD


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1  Tahapan Penelitian
Adapun tahapan kegiatan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1. pelaksanaan penelitian dimulai dengan pengumpulan data, tabulasi data, analisis data dan pengambilan kesimpulan.pengambilan data dilakukan dengan mengambil contoh tanaah dan data penerbangan Bandara Internasional Lombok






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar